Thursday, 24 July 2014

aq nuwun pangapura kesalahan pitutur uga tindakanku marang kowe,muga-muga kabeh dosaku lan dosamu di lebur ing dino riyoyo Minal Aidin wal Faizin

Kata Al-Ghazali :
yang jauh itu WAKTU,
yang dekat itu MATI,
yang besar itu NAFSU,
yang berat itu AMANAH,
yang mudah itu BERBUAT DOSA,
yang panjang itu AMALSOLEH,
yang indah itu SALING MEMAAFKAN
”Salam aidilfitri maaf zahir dan batin”.

cahaya ramadam berlalu pergi,
Menyambut tibanya Aidilfitri,
Ampun maaf segala peri,
Semoga ikatan kekal dihati.
Selamat Hari Raya Maaf zahir batin.

Gemersik takbir mengundang hiba,
Salam diutus tanda ingatan,
Syawal dinanti menjelang tiba,
Salam diutus pohon kemaafan.
Maaf zahir dan batin.

Andai jemari tak sempat berjabat,
andai raga tak dapat bertatap,
seiring beduk yang menggema,
seruan takbir yang berkumandang,
ku aturkan salam menyambut
hari raya idul fitri,
jika ada kata serta khilafku membekas lara,
mohon maaf lahir dan batin.

Jika jiwa sebening air,
maka jangan keruhkan.
Jika hati seputih awan,
jangan mendungkan.
Raih kemenangan dengan saling bermaafan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri.

Ramadhan bakal beransur pergi,
Syawal menjelma di aidilfitri,
Seikhlas hati menyusun jari,
memohon dimaaf kekhilafan diri,
Salam Aidilfitri, maaf zahir batin
Kian Berlabuh Tirai Ramadhan,

Lambaian Syawal Kian Dinanti,
Luhur Hati Ikhlas Kemaafan,
Semoga Kesalahan Dimaafi,
Selamat Hari Raya,
Maaf Zahir Batin.

Terlebih bisa tutur bicara,
Disimpan jangan ampun dipinta,
Syawal dinanti kan kunjung tiba,
Ikhlas dari hamba yang cantik jelita

Buat meriam pasang pelita,
Asap keluar bunyi tak de,
Ucapan raya maaf dipinta,
Harap tak de yang mengguris jiwe.

Kalau dilipek sebosar kuku. 
Kalau dibontang sebosar alam.
Kok hilang dicaghi. 
Kok hanyut dipinteh. 
Kok tonggolam disolam. 
Datang biarla nampak muko. 
Kok poei biarla nampak belakang. 
Jauh diimbau,dokek digamit. 
Seuntai salam,sojambak kato. 
Dogup bicagho,meghisik raso.

Salam Aidilfitri Maaf Zahir & Batin daripada (nama penghantar dan family)

“Biar hati sejernih air,
 jgn pula dipenuhi lumpur,
kalau salah saya belum berakhir,
diharap diampun dgn rasa bersyukur”.

”Jika budi dipenuhi ikhlas,
jgn ia disulam tuba,
jika ada salah yg belum dibalas,
harap diampun di hariraya”.

“Biar amarah disunting senyum,
 ibarat pekerti disulam kasih,
diharap dihalal makan dan minum,
ibarat rezki yg tidak disisih”.

SELAMAT HARIRAYA AIDILFITRI, MAAF ZAHIR DAN BATIN.

Ramadhan telah kita tinggalkan,
 hampir menjelma syawal mulia.
Aidilfitri berbahang gembira,
di sambut dgn rasa suka.
Di kesempatan ini saya ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Aidilfitri, maaf zahir dan batin

although no face to face,
do not shake hands,
but hearts was close to saying sorry for any mistake,
Minal ‘Aidin wal Faizin,apologize and unseen…..



Kian Berlabuh Tirai Ramadhan, Lambaian Syawal Kian Dinanti, Luhur Hati Ikhlas Kemaafan, Semoga Kesalahan Dimaafi, Selamat Hari Raya, Maaf Zahir Batin.

Sugeng dhalu, abdi badhe nyuwun ngapunten, saking kalepatan yang disengaja atau tidak disengaja mugi-mugi, amal kita sedaya diterima Allah SWT, amien.

Rinenggo pudyo pudyaning satata kanthi perbawaning 1429 H dalem sakaluargi nyuwun sih lumebering samodra pangaksami lahir dumugi ing batos.

Dari waktu 00.00, ketika awan masih putih, saat air masih jernih, hati masih bersih. Manusia malah berlomba-lomba menggores noda-noda. Mari kembali ke waktu 00.00. “Minal ‘aizin wal faizin”
Allahuakbar..

Ied al-fitri is approaching. Let’s embrace it with pure heart. From the bottom of my heart, I would like to ask an apology. Minal Aidzin Wal Faidzin.